Bagi sebagian orang, berbicara tentang penghakiman Allah itu bukan topik
yang disukai. Bahkan mereka beranggapan bahwa Allah yang menghakimi itu
bukanlah Allah yang benar. Allah itu harusnya Allah yang baik dan penuh
kasih. Konsep tentang Allah yang baik yang tidak pernah menjatuhkan
hukuman bukanlah konsep Alkitab. Allah seperti itu hanyalah "berhala"
buatan manusia sendiri. Wahyu 16 berbicara dengan tegas tentang
penghakiman Allah, dengan menekankan bahwa penghakiman-Nya itu adalah
benar dan adil. Tindakan penghakiman Allah pasti mendatangkan
penderitaan. Sekalipun demikian, tidak semua penderitaan manusia adalah
karena penghakiman Allah. Dunia yang menindas umat Allah tidak
seharusnya merasa heran terhadap banyaknya penderitaan di dunia ini.
Penghakiman Allah bukan hanya untuk membela dan membenarkan umat-Nya yang tertindas (bandingkan dengan 6:9-11; 8:3-6), tetapi juga untuk menarik perhatian dunia dan menawarkan kesempatan untuk bertobat (16:9,11,21). Fakta bahwa banyak orang tidak bertobat saat menghadapi penghakiman tidaklah
mengejutkan (16:9). Ironisnya, mereka marah pada Allah dan menghujat Dia. Fakta ini menunjukkan kekerasan hati manusia dan dalamnya pemberontakan manusia terhadap Allah. Penghakiman Allah sebenarnya masih belum dinyatakan sepenuhnya di dunia ini sampai kedatangan Kristus yang kedua. Kemurahan dan kesabaran Allah membuat Ia masih memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat (Roma 2:4). Semoga setiap orang percaya menyadari dan memberitakan kebenaran ini.
Menerima status sebagai orang "Kristen" adalah anugerah semata-mata. Anugerah kehidupan dan keselamatan dari Allah harus dipertanggungjawabkan kepada Allah yang memberikan anugerah itu. Alkitab menjelaskan tanggung jawab orang Kristen. Pertama, orang Kristen bertanggung jawab untuk tidak menyia-nyiakan anugerah keselamatan yang sudah diperoleh dari Tuhan (2:11). Anugerah sudah tersedia, bahkan sudah diterima oleh orang-orang Kreta yang percaya kepada Tuhan, namun kehidupan mereka jauh dari Tuhan. Mereka menyia-nyiakan anugerah Tuhan seperti halnya dengan banyak orang Kristen pada masa kini.
Kedua, orang Kristen bertanggung jawab untuk membuang dosa (2:12). Dosa menghambat berkat Allah. Dosa membutakan mata rohani orang percaya untuk melihat dan melakukan kehendak Tuhan. Setelah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi "manusia baru". Ada hal-hal yang memalukan yang tidak pantas dilakukan oleh orang percaya yang sudah lahir baru dan menyandang gelar manusia baru (Efesus 4:20-31).
Ketiga, orang Kristen bertanggung jawab untuk melayani (2:15). Injil keselamatan Allah wajib diteruskan. Paulus menyebut hal itu sebagai pekerjaan yang baik dan satu-satunya kelakuan yang diwajibkan bagi semua yang telah menikmati anugerah keselamatan. Oleh karena itu, Paulus mengatakan kepada Titus bahwa melayani (mengabarkan Injil) merupakan kewajiban orang percaya. Menyia-nyiakan anugerah Tuhan, berkancah dosa, dan tidak melayani adalah tindakan tidak bertanggung jawab. Orang itu bukan orang Kristen sejati. Sudahkah Anda bertanggung jawab atas anugerah Tuhan?
Penghakiman Allah bukan hanya untuk membela dan membenarkan umat-Nya yang tertindas (bandingkan dengan 6:9-11; 8:3-6), tetapi juga untuk menarik perhatian dunia dan menawarkan kesempatan untuk bertobat (16:9,11,21). Fakta bahwa banyak orang tidak bertobat saat menghadapi penghakiman tidaklah
mengejutkan (16:9). Ironisnya, mereka marah pada Allah dan menghujat Dia. Fakta ini menunjukkan kekerasan hati manusia dan dalamnya pemberontakan manusia terhadap Allah. Penghakiman Allah sebenarnya masih belum dinyatakan sepenuhnya di dunia ini sampai kedatangan Kristus yang kedua. Kemurahan dan kesabaran Allah membuat Ia masih memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat (Roma 2:4). Semoga setiap orang percaya menyadari dan memberitakan kebenaran ini.
Menerima status sebagai orang "Kristen" adalah anugerah semata-mata. Anugerah kehidupan dan keselamatan dari Allah harus dipertanggungjawabkan kepada Allah yang memberikan anugerah itu. Alkitab menjelaskan tanggung jawab orang Kristen. Pertama, orang Kristen bertanggung jawab untuk tidak menyia-nyiakan anugerah keselamatan yang sudah diperoleh dari Tuhan (2:11). Anugerah sudah tersedia, bahkan sudah diterima oleh orang-orang Kreta yang percaya kepada Tuhan, namun kehidupan mereka jauh dari Tuhan. Mereka menyia-nyiakan anugerah Tuhan seperti halnya dengan banyak orang Kristen pada masa kini.
Kedua, orang Kristen bertanggung jawab untuk membuang dosa (2:12). Dosa menghambat berkat Allah. Dosa membutakan mata rohani orang percaya untuk melihat dan melakukan kehendak Tuhan. Setelah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi "manusia baru". Ada hal-hal yang memalukan yang tidak pantas dilakukan oleh orang percaya yang sudah lahir baru dan menyandang gelar manusia baru (Efesus 4:20-31).
Ketiga, orang Kristen bertanggung jawab untuk melayani (2:15). Injil keselamatan Allah wajib diteruskan. Paulus menyebut hal itu sebagai pekerjaan yang baik dan satu-satunya kelakuan yang diwajibkan bagi semua yang telah menikmati anugerah keselamatan. Oleh karena itu, Paulus mengatakan kepada Titus bahwa melayani (mengabarkan Injil) merupakan kewajiban orang percaya. Menyia-nyiakan anugerah Tuhan, berkancah dosa, dan tidak melayani adalah tindakan tidak bertanggung jawab. Orang itu bukan orang Kristen sejati. Sudahkah Anda bertanggung jawab atas anugerah Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar